Dian Anggraini
Pendahuluan
Pemantauan sistem kardiovaskuler secara konvensional tidak dapat mendeteksi hipoksia jaringan, terutama hipoksia jaringan otak, hanya dapat memantau hemodinamik secara umum, tidak menggambarkan oksigenasi jaringan. NIRS (Near infrared spectroscopy) adalah alat pemantauan oksigenasi jaringan secara non invasif dan kontinyu.
Penggunaan NIRS sering digunakan pada :
- Operasi yang Arteri Karotisnya diklem atau dimanipulasi: Endaterectomy, De Branching
- Resusitasi : Cardiac Arrest, Hipothermi
- Tekhnik Bedah Syaraf : permisif hipotensi
- ECMO: Mixed vein kadang-kadang tidak menggambarkan perfusi ke otak
- Pasien yang disedasi dalam di ICU/ pasien koma
- Pasien post stroke yang akan dibius
Sistem pemantauan saturasi oksigen regional (rSO2) otak membutuhkan pemantauan kontinu secara noninvasif dengan mengukur keseimbangan oksigen regional otak di antara frontal cortex cerebral. Karena saturasi (rSO2) otak mempunyai ukuran fisiologis tambahan tertentu, penting memahami elemen fundamental dari teknologi yang berdasarkan cahaya inframerah (NIRS). Tehnologi ini menawarkan wawasan tambahan ke dalam status klinis pasien. Namun teknologi baru ini juga menjadi penting bagi dokter untuk meninjau kembali berbagai situasi dan keterbatasan yang dapat mempengaruhi rSO2. NIRS terutama dipakai pada bedah jantung. Dengan demikian, pemakaian NIRS selama operasi akan memantau oksigenasi jaringan terutama otak secara lebih adekuat sehingga akan mencegah komplikasi paska bedah dan dapat menekan biaya perawatan pasien tersebut.
Jobsis pada tahun 1977 pertama kali menggunakan sistem kerja NIRS untuk mendeteksi saturasi jaringan. Pada tahun 1985, Ferrari dkk melaporkan hasil studi oksimetri serebral pertama pada manusia dengan menggunakan spektroskopi inframerah dekat (NIRS). Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat pertama kali mengkomersialkan alat-alat NIRS pada bulan Mei 1993.(5)