DEEP HYPOTHERMIC CIRCULATORY ARREST (DHCA) | Indikasi Bedah Arkus Aorta

Oleh: Cahya Rudiana 


INDIKASI UNTUK PEMBEDAHAN ARKUS AORTA


Indikasi umum untuk penggantian arkus aorta adalah aneurisma aorta. Tipe paling sering dari aneurisma aorta adalah aneurisma degenerative. Tunika media dari dinding aorta pada aneurisma degeneratif terbentuk dari nekrosis seluler yang mengakibatkan hilangnya sel-sel otot polos, digantikan oleh ruang kistik yang berisi material mukoid. Tipe aneurisma ini menyebabkan berkurangnya kandungan elastisitas jaringan aorta. Tipe kedua tersering penyebab aneurisma arkus aorta adalah arterosklerosis. Penyakit-penyakit kelainan jaringan ikat yang terikat secara genetik seperti sindroma Marfan. Ehlers-Danlos dan sindroma Locys-Dietz merupakan beberapa penyebab pada aneurisma tipe ini.

Aneurisma atau pelebaran pembuluh darah aorta diklasifikasikan berdasarkanbentuknya. Bentuk fusiformis, dilatasinya melibatkan seluruh lingkar dari dinding aorta, sedangkan bentuk sakular biasanya hanya melibatkan sebagian dari dinding keliling dinding aorta.

Indikasi lain yang sering dilakukan untuk intervensi pembedahan pada arkus aorta adalah diseksi aorta akut tipe A. tindakan pembedahan pada diseksi aorta tipe A adalah reseksi dari primary tears, restorasi kompetensi katup aorta, penggantian katup aorta, dan penutupan dari lumen palsu (false lumen) pada bagian anastomosis bagian proksimal dan distal.3

Ada atau tidaknya gejala adalah faktor yang penting dalam penatalaksanaan pasien dengan kelainan arkus aorta. Kebanyakan pasien dengan kelainan pada arkus tidak menunjukkan gejala. Terkadang kelainan pada arkus aorta ditemukan tanpa sengaja pada pencitraan radiologis untuk tujuan yang berbeda. Pasien dengan kelainan pada arkus aorta yang bergejala biasanya mengeluh nyeri pada dada atau punggung. Gejalanya juga meliputi peregangan atau tekanan anatomis disekitar struktur yang mengalami kelainan. Tekanan pada trakea dapat menyebabkan stridor, kompresi pada esophagus menyebabkan disfagia, tekanan pada vena cava superior mengakibatkan plethora, dan tarikan anuerisma pada nervus laryngeus recurrent mengakibatkan suara serak.3

Diseksi aorta terjadi bila darah berpenetrasi ke tunica intima jaringan aorta, membentuk suatu hematoma yang meluas di dalam dinding aorta atau membentuk suatu lumen/saluran palsu/palse lumen pada lapisan medial dinding aorta. True lumen dari diseksi aorta secara umum tidak mengalami dilatasi, kadang-kadang justru mengalami tekanan oleh lumen palsu. Karena diseksi kadang-kadang tidak melibatkan seluruh lingkar dinding dari aorta, aliran pada cabang-cabang pembuluh darah kadang dapat tidak terpengaruh, atau dapat tersumbat, dapat juga mendapatkan aliran yang berasal dari lumen palsu. Intimal tear adalah kejadian awal terjadinya diseksi aorta. Intimal tear pada diseksi aorta terajdi pada dinding aorta yang mengalami kelemahan, predominan pada lapisan media dan lapisan adventitia.

DeBackey membagi klasifikasi diseksi aorta menjadi tiga tipe berdasarkanlokasi dari intimal tear dan segmen aorta yang terlibat. Sedangkan Stanfordmembagi klasifikasi diseksi menjadi dua tipe yaitu A dan B.  

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comingsoon !!

Konten masih dalam tahap development, fitur akan segera tersedia dalam waktu dekat